Minggu, 06 Desember 2015


PENGALAMAN MENGIKUTI JAMBORE
Jambore hisbulwathan (HW) Muhammadiyah jenjang SMP/MTS MUHAMMADIYAH se-kab. Magelang 2014 pada hari Ahad, 17 Mei 2014. Di hari kedua Jambore –HW  2015 ini, para peserta masih harus menyelesaikan beberapa tantangan yang menguji kecerdasan, ketangkasan, dan kekompakan kelompok.
Pagi hari, peserta mengikuti lomba ketangkasan dan kreativitas yang dikemas dalam lomba masak telur dan meniup balon. Dilanjutkan dengan dua lomba kecerdasan dan ketelitian, yakni mengenal bumbu dapur dan lomba sandi buku yang mencari kata berdasarkan baris dan halaman dalam buku menggunakan sandi atau kode tertentu. Sesi perlombaan ditutup dengan lomba water estafet yang mengharuskan tiap kelompok memindahkan air secara estafet dari satu titik ke titik lainnya, Usai mengikuti semua perlombaan di hari pertama dan kedua Jambore HW, saat yang dinanti-nanti tentulah pengumuman pemenang. Sekitar pukul 14.00 panitia mengumumkan siapa-siapa saja yang berhak menyandang gelar juara di Jambore HW. Hampir semua peserta mendapatkan gelar juara, baik juara untuk tiap perlombaan maupun gelar the best team. Tahun ini tim SMP Muhammadiyah muntilan mendapat juara umum  yang berhasil meraih kemenangan dalam beberapa perlombaan yang ddiselenggarakan secara serentak oleh panitia pelaksana Jambore Hisbul Watha Muhammadiyah di lapangan Desa Krincing dan berhak mengikuti jambore tingkat Provinsi Jawa Tengah  untuk tim SMP Muhammadiyah Muntilan  sebagai wakil dari Kabupaten Magelang. Selamat untuk tim SMP Muhammadiyah Muntilan. Para pemenang Jambore hisbulwathan (HW) Muhammadiyah jenjang SMP/MTS MUHAMMADIYAH se-kab Magelang. memang telah diumumkan. Namun setelah dua hari menghabiskan akhir pekan bersama rekan-rekan sejawat, sesama panitia penylenggara JAmbore Hisbul Wathan tingkat kabupaten, para peserta tentunya memiliki cerita-cerita sendiri selama mengikuti Jambore hisbulwathan (HW) Muhammadiyah jenjang SMP/MTS MUHAMMADIYAH. Berikut pengalaman-pengalaman mengikuti Jambore hisbulwathan (HW) Muhammadiyah jenjang SMP/MTS MUHAMMADIYAH yang disajikan penulis sarikan dari beberapa peserta, setelah mereka mengikuti kegiatan Jambore hisbulwathan (HW) Muhammadiyah jenjang SMP/MTS MUHAMMADIYAH selama tiga hari dua malam.
1. Makin kompak dengan anggota kelompok
Para peserta yang mengikuti Jambore hisbulwathan (HW) Muhammadiyah jenjang SMP/MTS MUHAMMADIYAH merasakan dengan mengikuti ajang ini mereka merasa makin dekat dan kompak dengan rekan satu timnya. Di ajang ini, tanpa memandang posisi atau status di sekolah masing-masing, semua anggota tim saling bekerja sama dan bahu membahu menyelesaikan tiap tantangan yang diberikan. “Di Jambore hisbulwathan (HW) Muhammadiyah jenjang SMP/MTS MUHAMMADIYAH ini kami jadi lebih mengenal pribadi masing-masing anggota kelompok. Kami jadi makin dekat dan akrab. Yang kami rasakan, masing-masing individu berperan sebagai bagian dari tim sehingga teamwork terbangun dengan sendirinya”, tutur Khasyful Adzim, ketua tim MTs Muhammadiyah Donorejo Kecamatan Secang. Kekompakan dalam tim mutlak diperlukan untuk menyelesaikan setiap perlombaan di Jambore hisbulwathan (HW) Muhammadiyah jenjang SMP/MTS MUHAMMADIYAH. Selama tiga hari dua malam, para peserta diharuskan bersama-sama menyelesaikan tantangan Jambore hisbulwathan (HW) Muhammadiyah jenjang SMP/MTS MUHAMMADIYAH dalam tiap lomba. Setiap perlombaan memerlukan strategi penempatan anggota yang tepat sesuai dengan bagian masing-masing yang harus diselesaikan arena kemampuan tiap personil tentunya berbeda-beda. Menurut ketua panitia penyelenggara Jambore hisbulwathan (HW) Muhammadiyah jenjang SMP/MTS MUHAMMADIYAH , perlombaan di hari pertama lah yang paling menguji kerja sama dan kekompakan tim. “Dari sekian lomba yang diikuti, yang paling menguji kerjasama tim menurut saya adalah lomba baris berbaris atau sering dikenal PBB”, ungkapnya. Kesan yang tentu dirasakan juga tiap peserta yang berlomba. Kerjasama tim adalah hal yang paling utama. Ketangkasan, kecerdasan dan kreativitas tidak akan ada gunanya tanpa teamwork didalam anggota tim.
2. Memperluas networking
Jambore hisbulwathan (HW) Muhammadiyah jenjang SMP/MTS MUHAMMADIYAH menjadi sarana silahturahmi antar sekolah swasta di Kabupaten Magelang. Di ajang ini para peserta dapat saling mengenal, mengakrabkan diri, bahkan berbagi pengalaman dari sekolah masing-masing. Saat ditemui tim penulis di tengah-tengah berlangsungnya lomba mengenal bumbu dapur, seorang siswa dari salah satu sekolah yang mengikuti Jambore hisbulwathan (HW) Muhammadiyah jenjang SMP/MTS MUHAMMADIYAH  menuturkan, “Yang pasti seru, dan selain itu disini kita bisa mendapatkan relasi dan banyak teman baru. Siapa tahu nanti kita ada yang mengikuti Jambore hisbulwathan (HW) Muhammadiyah jenjang SMP/MTS MUHAMMADIYAH timgkat Provinsi Jawa Tengah.  Hal senada juga diungkapkan  seorang siswa yang mengatakan sesuai dengan kesannya sendiri “Mengikuti Jambore ini membuat kami dapat mengenal, mengakrabkan diri, bahkan berbagi pengalaman dari sekolah masing-masing. Keakraban antar perusahaan peserta Jambore hisbulwathan (HW) Muhammadiyah jenjang SMP/MTS MUHAMMADIYAH  terasa di luar perlombaan. Seperti keterangan yang diberikan dari siswa , peserta dari Smp Muhammadiyah Borobudur, bahwa pada malam hari tim Smp Muhammadiyah Borobudu dan MTs Muhammadiyah Donorejo, yang memang letak tendanya saling berdekatan mengadakan acara barbeque. Bahkan menjelang berakhirnya Jambore hisbulwathan (HW) Muhammadiyah jenjang SMP/MTS MUHAMMADIYAH  beberapa peserta saling mengunjungi dan berfoto bersama.
3. Belajar hal-hal baru
Beberapa peserta Jambore hisbulwathan (HW) Muhammadiyah jenjang SMP/MTS MUHAMMADIYAH  merupakan pendatang baru alias newbie di ajang ini. Bahkan ada juga yang benar-benar newbie dari pimpipinan daerah Muhammadiyah. Sehingga ajang ini dimanfaatkan untuk mendapatkan pengetahuan dan gambaran mengenai dunia contact center yang sesungguhnya. Ada perlombaan di Jambore hisbulwathan (HW) Muhammadiyah jenjang SMP/MTS MUHAMMADIYAH merupakan hal baru bagi beberapa peserta, terutama bagi yang baru pertama kali mengikutinya. Sebut saja lomba yang mengharuskan memecahkan kata sandi Pramuka dan Morse. Tidak semua peserta familier dengan sandi-sandi yang digunakan dalam perlombaan sehingga mereka pun harus mempelajarinya supaya bisa menjawab soal-soal perlombaan. Bagi  Smp Muhammadiyah Muntilan yang pertama kalinya mengikuti Jambore hisbulwathan (HW) Muhammadiyah jenjang SMP/MTS MUHAMMADIYAH  lomba-lomba kata sandi merupakan tantangan tersendiri. “Sampe keringetan dengerin dan mikir kode-kode Morse yang diberikan”, tutur Rias Nita, anggota tim Smp Muhammadiyah Muntilan “Meskipun sebelumnya sudah belajar tapi tetap aja kesulitan nerjemahin kode-kodenya”, tambah Iyaz panggilan Rias Nita .Bukan hanya newbie yang mendapat pengetahuan baru dengan mengikuti Jambore hisbulwathan (HW) Muhammadiyah jenjang SMP/MTS MUHAMMADIYAH. Peserta yang sudah berpengalaman mengikuti Jambore hisbulwathan (HW) Muhammadiyah jenjang SMP/MTS MUHAMMADIYAH. tahun-tahun sebelumnya juga merasa mendapat hal-hal baru di setiap pelaksanaan Jambore hisbulwathan (HW) Muhammadiyah jenjang SMP/MTS MUHAMMADIYAH. “Tetap saja ada pengalaman baru meskipun sudah beberapa kali ikutan Jambore karena lomba-lomba yang diadakan tiap tahunnya cukup variatif”, kata Ical dari Smp Muhammadiyah
4. Mengasah kreativitas
Kreativitas merupakan salah satu poin penilaian dalam Jambore hisbulwathan (HW) Muhammadiyah jenjang SMP/MTS MUHAMMADIYAH. Kreativitas para peserta dinilai dari bagaimana mereka menghias area tenda yang menjadi wilayah mereka. Karena itulah para peserta berkompetisi menghias area tenda nya sebaik dan semenarik mungkin. Mulai dari gapura, pagar, dan properti lain di sekitar area tenda tak luput dari kreativitas para peserta. Hasilnya, tenda-tenda tampil lebih menarik dengan beragam dekorasi. Ada yang mengangkat tema hutan, budaya Tionghoa, perkampungan,.  Smp muhammadiyah Muntilan yang terpilih sebagai “The Best Creative Team” di Jambore hisbulwathan (HW) Muhammadiyah jenjang SMP/MTS MUHAMMADIYAH  mengakui bahwa kreativitas mutlak diperlukan untuk menghias area tenda. “Dengan segala keterbatasan yang ada, mau tidak mau kami harus mengandalkan kreativitas supaya bisa membuat tampilan area tenda kami jadi meriah dan tak kalah dengan tim-tim lain. Kami manfaatkan berbagai barang bekas yang di daur ulang untuk jadi properti tenda. Maka dari itu, konsep tenda kami Creative-Recycle-Simple-Humble”, jelas Fauzia Fitly Anandayu, salah satu anggota tim  Smp muhammadiyah Muntilan
5. Belajar fairplay dan berlomba dengan sportivitas
Suasana kompetisi sangat terasa sepanjang Jambore hisbulwathan (HW) Muhammadiyah jenjang SMP/MTS MUHAMMADIYAH  Setiap kelompok peserta tentunya ingin tampil sebagai pemenang dan mengalahkan para pesaingnya. Segala daya upaya dikeluarkan demi meraih gelar juara. Persiapan dilakukan jauh-jauh hari supaya bisa menjadi juara. Latihan mendirikan tenda, mempersiapkan dekorasi area tenda, latihan fisik, sampai membekali diri dengan berbagai pengetahuan umum, ditempuh para peserta untuk menghadapi perlombaan-perlombaan di Jambore hisbulwathan (HW) Muhammadiyah jenjang SMP/MTS MUHAMMADIYAH .Meski berkompetisi menjadi yang terbaik, namun para peserta Jambore Jambore hisbulwathan (HW) Muhammadiyah jenjang SMP/MTS MUHAMMADIYAH  tetap menjunjung tinggi kejujuran dalam setiap perlombaan. Mereka berusaha tetap berkompetisi dengan cara yang jujur dan penuh sportivitas. “Kita semua memang ingin menjadi juara, tetapi kita juga tahu harus tetap bermain jujur dan mengutamakan sportivitas. Kalaupun kita menang, kita memang layak jadi pemenang dan memang jago dalam perlombaan”, tutur Edu Pawangi, tim Smp muhammadiyah Muntilan. Menjadi pemenang tentu saja menyenangkan. Kalaupun kemenangan belum berpihak pada kita untuk saat ini, anggaplah semua itu bagian dari proses menuju kemenangan sesungguhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar